Oleh : Ir. Pranoto, M.Si,
Widyaiswara Madya BPPP Tegal
Persyaratan Ideal Seorang Pemimpin
Banyak pendapat para ahli manajemen/kepemimpinan tentang persyaratan ideal bagi seorang pemimpin. Dua pendapat berbeda dari dua orang ahli manajemen/ kepemimpinan berikut kiranya dapat dijadikan pedoman apa dan bagaimana kira-kira kemampuan atau kompetensi yang diperlukan bagi seorang pemimpin.
Menurut George R. Terry, pemimpin harus memiliki ciri sebagai berikut : 1) Mental dan fisik yang energik, 2) Emosi yang stabil, 3) Pengetahuan human relation yang baik, 4) Motivasi personal yang baik, 5) Cakap berkomunikasi, 6) Cakap untuk mengajar, mendidik dan mengembangkan bawahan, 7) Ahli dalam bidang sosial, dan 8) Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dan manajerial.
Sementara menurut Horold Koontz dan Cyrel O'Donnel, ciri-ciri pemimpin yang baik adalah : 1) Tingkat kecerdasan yang tinggi, 2) Perhatian terhadap keseluruhan kepentingan, 3) Cakap berbicara, 4) Matang dalam emosi dan pikiran, 5) Motivasi yang kuat, dan 6 ) Penghayatan terhadap kerja sama
Ciri-ciri pemimpin sebagaimana disampaikan oleh tokoh-tokoh manajemen/ kepemimpinan tersebut diatas kiranya cukup realistis dan sesuai dengan kondisi kepemimpinan yang ada dewasa ini. Namun demikian, situasi dan kondisi tempat berlangsungnya proses kepemimpinan akan sangat berpengaruh terhadap seorang pemimpin dalam mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya.
Sebuah studi tentang kepemimpinan yang efektif menunjukkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi prinsip dasar kepemimpinan yang efektif, yaitu (1) Rasa saling percaya, dan (2) Komunikasi. Kedua unsur tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
(1) Rasa saling percaya. Rasa Percaya pada pemimpin merupakan indikator bahwa pengikut merasa puas dengan kepemimpinan pada organisasi tersebut. Dalam konteks yang lebih umum, rasa saling percaya harus ada antara pemimpin dan yang dipimpin. Bila pengikut tidak mempercayai pemimpin, mereka tidak akan spenuhnya mengikuti kebijaksanaan yang telah diambil. Sebaliknya bila pemimpin tidak mempercayai pengikutnya pengikutnya, ia akan cenderung membuat keputusan-keputusan yang tidak rasional.
(2) Komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan mutlak yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin yang baik. Ia perlu berkomunikasi dengan pengikutnya untuk membantu mereka memahami visi yang ingin dicapai, berbagi informasi mengenai pencapaian dan bagimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Sementara beberapa karakteristik yang perlu dimiliki orang yang ingin jadi pemimpin efektif adalah :
§ Memiliki Visi Ke depan. Pemimpin yang efektif harus memiliki visi yang jelas. Visi yang jelas dapat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi. Seseorang pemimpin adalah seorang inspirator perubahan dan visioner, yaitu memilki visi yang jelas ke mana organisasinya akan menuju. Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk mengimplemen tasikan visi tersebut ke dalam suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut.
§ Memiliki Kecakapan Teknis. Meskipun seorang pemimpin tidak harus menguasai tugas-tugas teknis anggotanya secara rinci, namun pemimpin yang baik dan efektif harus memiliki kecakapan teknis yang berkaitan dengan bidang tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§ Membuat Keputusan Tepat. Seorang pemimpin harus dapat menyelesaikan setiap masalah dengan membuat keputusan yang tepat, berdasarkan informasi yang akurat dan perencanaan yang jelas mengenai aktivitas organisasi.
§ Berkomunikasi dengan Baik. Pemimpin harus memastikan setiap deskripsi tugas dimengerti oleh anggota, dilaksanakan, dan diawasi. Selain yang berkaitan dengan pekerjaan, pemimpin juga harus dapat menggunakan kemampuan komunikasinya untuk membangun hubungan interpersonal dengan bawahan maupun pihak manajemen.
§ Memberikan keteladanan. Pemimpin yang baik tidak saja memberikan arahan, tetapi juga memberikan keteladanan dan contoh yang baik. Kata-kata tidak akan memiliki kekuatan bila orang yang mengucapkannya melakukan hal yang berlawanan. Seorang pemimpin juga perlu bersikap rendah hati, realistis, dan ramah.
§ Mampu Mempercayai Orang. Seorang pemimpin yang baik harus dapat menilai kemampuan orang/anggota dan mendelegasikan tugas berdasarkan hasil penilaian itu. Ia tidak akan dapat mendelegasikan tugas bila tidak mempercayai orang lain. Sehebat apapun seorang pemimpin, tetap saja ia tidak akan mampu mengerjakan suatu tugas yang besar dan kompleks sendirian. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat mempercayai orang lain tanpa kehilangan kewaspadaan.
§ Mampu Menahan Emosi. Pemimpin yang baik perlu memiliki kemampuan menahan emosi. Bukan sekedar hanya menghindari marah-marah yang tidak beralasan, tetapi juga harus mampu menyembunyikan kepanikan dan kekhawatiran dalam menghadapi masalah. Secara psikologis, bila pemimpin terlihat panik, anak buahnya pun cenderung untuk ikut panik.
§ Tahan Menghadapi Tekanan. Pemimpin yang baik harus tahan menghadapi tekanan, dari arah manapun datangnya. Banyak orang berpikir bahwa menjadi pimpinan itu menyenangkan karena tinggal perintah anggota. Padahal, tekanan terbesar untuk berhasil, berada di pundak pemimpin. Bila pemimpin tidak tahan menghadapi tekanan, ia akan membuat kesalahan-kesalahan fatal yang menggiring pada kegagalan.
§ Bertanggung Jawab. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah membuat keputusan. Ketika keputusan sudah diambil, semua pihak dalam organisasi harus mendukungnya. Bila ternyata keputusan yang diambil berdampak buruk, maka pemimpin tersebut harus berani bertanggung jawab dan tidak sekedar melemparkan kesalahan pada orang lain. Bentuk tanggung jawab tidak hanya mengakui kesalahan, tetapi juga hrs dapat memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
§ Mengenali Anggota. Seorang pemimpin perlu mengenali seluruh anggota, tidak hanya sekedar nama para anggotanya. Pemimpin juga perlu mengetahui kemampuan dan karakter dari anggotanya sehingga tiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat dan saling bersinergi.
§ Cekatan dan Penuh Inovasi. Dalam menghadapi peluang dan ancaman, seorang pemimpin yang baik perlu memilki sifat cekatan serta berani berinovasi. Artinya pemimpin harus sigap bertindak terhadap perubahan situasi dan berinovasi dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada sesuai sumber daya yang tersedia .
SEI Empowerment
Manusia mempunai misi hidup yang sangat mulia, yakni beribadah kepada Tuhan. Dan visi hidupnyapun sangat agung yakni menjadi khalifatullah (pemimpin visioner) di muka bumi. Untuk mewujudkannya, Allah telah membekali manusia dengan hardware dan software yang sangat sempurna, yaitu berupa (1) fisik dengan komponen mulai dari kepala, mata, telinga, tangan, kaki, paru-paru, jantung, darah, dan lain-lain. (2) Non fisik, dengan komponen berupa ruh (spiritual), qalb (qalbu, emotional), akal (intellectual) dan nafs (syahwat). Kendati wujudnya tidak bisa dilihat dengan panca indera seperti bagian fisik manusia, namun keberadaan dan pengaruhnya dapat diketahui dan dirasakan secara pasti. Terkait dengan software non fisik, Allah berfirman : ”Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakan : Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan (tentangnya) melainkan sedikit”(Q.S. Al Israa’, 17 : 85).
Selanjutnya para ahli pendidikan dan ahli jiwa membagi masalah non fisik menjadi empat kategori penting, yaitu : kategori spiritual, emosional, intelectual, dan desire (syahwat atau nafsu). Keempat unsur tersebut memiliki ukuran-ukuran kecerdasan dan keistimewaan yang luar biasa, dan sama-sama pentingnya. Namun, karakter dan fungsi masing-masing sangat berbeda. Semuanya harus mendapatkan suplai gizi yang berbeda dengan kadar atau volume sesuai kebutuhan masing-masing agar semuanya tumbuh dan berkembang dengan baik dan seimbang, sebagaimana anggota tubuh yang berupa fisik manusia.
SEI (Spriritual, Emosional, dan Intelectual) Empowerment adalah sebuah rumusan dalam mengenal dan memberdayakan SEI secara benar, maksimal, dan komprehensif. Dengan metode SEI Empowerment kita dapat mengetahui hakikat ketiga kekuatan amat dahsyat yg dianugerahkan Allah kepada manusia. SEI Empowerment juga menjelasakan peran masing-masing dimensi tadi dalam pembentukan karakter dan kebiasaan/kultur, serta bagaimana ketiganya dapat berfungsi sesuai standar operasional yang diciptakan Allah. Fungsi dan kebutuhan masing-masing dimensi Spiritual, Emotional dan Intellectual akan gizi yang sesuai dengan karakter masing-masing dapat dilihat pada Ilustrasi 1 berikut.
No Dimensi Fungsi Kebutuhan Gizi
1 Spiritual Prinsip dan Gaya Hidup Keyakinan / Iman kepada Tuhan Pencipta
2 Emotional Behaviour / Kebiasaan Hidup Values / Akhlak
3 Intellectual Pelita Hidup Ilmu yang bermanfaat, khususnya ilmu mengenalkan kepada Tuhan Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta.
Ilustrasi 1. Dimensi, fungsi dan kebutuhan Gizi SEI
SEI Empowerment menjelaskan hal ihwal spiritual, emotional dan intellectual secara komperehensif melalui empat kunci utama yaitu : SEI Connection, SEI Mechanism, SEI References, dan SEI Impacts. SEI Connection menjelaskan hubungan antara sisi-sisi Spiritual, Emotional dan Intellectual dalam diri manusia. Hubungan tersebut hendaknya seimbang, dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang sesuai kebutuhan masing-masing. Ketidak seimbangan hubungan dan tidak tercukupinya gizi yang sesuai, dapat mengakibatkan penyimpangan perilaku.
SEI Mechanism, menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
- Bagaimana suatu perbuatan atau action dan perilaku terjadi dan dari mana asalnya, serta tahapan apa saja yang harus dilalui sampai menjadi sebuah perbuatan. Suatu perbuatan paling tidak akan melalui 4 tahapan yaitu : tahap menerima informasi, tahap berubahnya informasi menjadi lintasan pikiran, tahap berubahnya lintasan pikiran menjadi keinginan, dan tahap menguatnya keinginan menjadi tekad. Hal ini sebagaimana Firman Allah : Katakanlah : ”Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.”(Q.S. Al Mulk, 67 : 23).
- Peran masing-masing dimensi SEI manusia dalam segala perbuatan dan perilaku mereka ;
- Mekanisme kerja dari ketiga elemen SEI tersebut sehingga melahirkan suatu perbuatan dan perilaku yang baik atau buruk.
SEI References, menjelaskan bagaimana memilih dan memilah referensi yang benar, tepat, dan terpercaya, khususnya dalam upaya pemberdayaan spiritual, emotional, dan intellectual. Hal tersebut akan melahirkan keyakinan, mental, moral, intelektualitas yang sehat, benar, tepat, dan terpercaya. Konsistensi dan komitmen terhadap suatu referensi informasi yang benar, tepat dan terpercaya merupakan kunci utama kesuksesan.
Jika proses SEI Empowerment berjalan dengan konsisten dan normal sesai fitrah manusia yang diciptakan Allah, yakni dengan menjaga keseimbangan (SEI Connection), mengikuti mekanisme yang sudah ditetapkan (SEI Mechanism), dan mendapatkan supply informasi yang benar dan akurat (SEI References), maka SEI Empowerment akan melahirkan sepuluh sifat mulia (10 Noble Characters) pada diri seseorang, sebagaimana ilustrasi tersebut dibawah.
Kesepuluh sifat mulia (Noble Characters ) tersebut lahir dan akan memancarkan sinar kemulian dari empat sisi atau aspek diri seseorang, yaitu Pengaruh Mental (Mental Impacts), Pengaruh Moral (Moral Impacts), Pengaruh Intelektual (Intellectual Impacts), dan Pengaruh Fisik (Physical Impacts). Hal itu dimungkinkan karena kesepuluh sifat mulia tersebut bermuara dari empat sifat utama yang lazim kita ketahui yakni, shidq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (komunikatif) dan fathonah (cerdas).
Efektivitas Kepemimpinan dengan SEI Emprovement
Efektivitas merupakan pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pengertian yang lain, menurut Griffin (1997) efektif diartikan sebagai membuat keputusan dan pelaksanaan yang tepat, sedangkan efektiviats adalah sejauh mana seseorang dapat mewujudkan tujuannya (Robbins, 1994).
Berdasarkan berbagai uraian tersebut diatas, seorang Pemimpin diharapkan dapat mewujudkan Kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya apabila memenuhi berbagai persyaratan kepemimpinan dan berupaya mengoptimalkan kemampuan diri (khususnya kemampuan SEI) sebagai berikut :
§ Memenuhi persyaratan ideal seorang pemimpin, sebagaimana tersebut diatas ;
§ Memiliki ciri-ciri pemimpin yang efektif ;
§ Memiliki kemampuan dasar Rasa saling percaya dan Komunikasi yang baik ;
§ Memiliki karakter sebagai seorang pemimpin yang efektif ;
§ Mengoptimalkan SEI Empowerment secara konsisten sebagaimana mestinya, sesuai fitrah manusia yang diciptakan Allah ;
§ Menerapkan sepuluh sifat mulia (10 Nobles Characters), yang akan memancarkan 4 sinar kemuliaan yaitu pada pengaruh mental, moral, intelektual, dan fisik.
Semoga dengan terpenuhinya hal-hal tersebut diatas, seorang pemimpin akan dapat melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya secara efektif dan efisien, yang pada akhirnya dapat mendukung keberhasilan kepemimpinannya dalam meraih kesuksesan yang tiada batas. Amien. =
Referensi :
Jafar, Fathuddin. 2007. Road to The Great Succes. Meraih Kesuksesan Tanpa Batas. Progressio. Bandung.
http://www.eramuslim.com/syariah/life-management/send/10-noble-chracters-of-sei-empowerment
http://edushandsome.multiply.com/journal/item/13/Teori_Kepemimpinan_Leadership
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan"
http://nicedaysblue.web.id/index.php/rupa-rupa/44-soft-skill/87-pemimpin-yang-efektif
http://www.damandiri.or.id/file/suwandiunairbab2.pdf
< Prev | Next > |
---|