Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Tegal

SEPULUH LANGKAH SUKSES WIDYAISWARA DI KELAS (Drajat, S.Pi)

Sebuah pembelajarn sangat ditentukan keberhasilanya oleh langkah masing - masing Widyaiswara dikelas. Tenaga pengajar yang professional akan terukur dan sejauh mana dia menguasai kelas yang diasuhya, hingga mengantarkan peserta diklat mencapai hasil belajar yang optimal
Widyaiswara sebagai pekerja professional harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman , ketrampilan , dan pengetahuan tentang keguruan, selain harus mengusai substansi keilmuan yang ditekuninya. Banyak widyaiswara yang dalam mengajar masih terkesan hanya menggugurkan kewajiban, Widyaiswara semacam ini relatip tidak memerlukan strategi dan berbagai metode tertentu dalam mengajar . baginya yang penting bagaimana sebuah peristiwa pembelajaran dapat berlangsung. Ia tidak peduli dengan latar belakang peserta dan karakteristiknya. Ia merasa tidak perlu membuat perencanaan dan pengembangan tujuan, pengembangan pesan dan mengabaikan evaluasi komprehensif ( kendati tetap melaksanakan evaluasi sumatif dan formatif ) , aspek – aspek psikologis, sosiologis dan budaya dalam pembelajaran. Seorang pemikir pendidikan bernama Robert Gagne ( 1989 )  berpendapat bahwa aspek – aspek ini yang menjadi entrypoint  bagi keberhasilan sebuah pembelajaran. Hasil belajar ( achievement performance )  yang optimal sangat ditentukan dari kompetensi dan profesionalitas ini dapat dilihat dari kesiapan dan kematangan  seoramg widyaiswara dikelas dan  tanggung jawabnya dalam menunaikan tugas profesi.
Widyaiswara memegang peranan yng sangat menentukan bagi keberhasilan pembelajaran dikelas. Cooper ( 1990 ) mengindentifikasi sepuluh jenis kecakapan yang menjadi persyarata dasar jika seorang widyaiswara akan berdiri di depan kelas.
Pertama widyaiswara harus dapat berperan sebagai pembuat keputusan . Kedua Widyaiswara harus berperan sebagai perencana pembelajaran , Ketiga  Widyaiswara harus berperan sebagai penentu tujuan  pembelajaran , Keempat widyaiswara harus memiliki kecakapan menyampaikan pembelajaran. Kelima widyaiswaa harus cakap bertanya untuk mendinamikan kelas, Keenam Widyaiswara harus memahami konsep pengajaran dan  pembelajaran, Ketujuh widyaiswara harus cakap berkomunikasi, Kedelapan Widyaiswara harus mampu mengendalikan kelas, Widyaiswara harus mampu mengakomodir seluruh kebutuhan peserta belajar, Kesepuluh , Widayiswara harus dapat melakukan evaluasi.
Kesepuluh kecakapan dasar tersebut pada dasarnya juga merupakan potensi dasar yang harus dimiliki sebagai kompetensi seorang widyaiswara dan merupaka prasyarat baginya untuk menjadi widyaiswara yang professional.
Dibawah ini ada beberapa langkah sukses mengajar dikelas :
Langkah pertama : Mengenal karakteristik peserta diklat.
Langkah ini sangat penting dan strategis , dikatakan penting karena apabila seorang Widyaiswara memahami karakteristik peserta diklat maka dengan mudah dia dapat memenuhi keinginan peserta diklat dan dapat berkomunikasi secara harmonis. Dikatakan strategis karena manakala seorang widyaiswara memahami karakteristik peserta diklat maka peserta diklat dapat dengan mudah diarahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Langkah kedua : Memahami interaksi instruksional.
Interaksi instrusioanal kata kuncinya terletak pada komunikasi. Seseorang widyaiswara harus dapat menyampaikan pesanya secara tepat dan benar Sekalipun sebuah pesan mengandung nilai - nilai yang baik dan benar , tetapi apabila widyaiswara tidak dapat menyampaikan pesanya secara proporsional , justru akan terkesan materi tersebut acak – acakan.
Langah ketiga : Merancang tujuan instrusional.
Sebuah pembelajaran yang baik bertolak dari tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan akan terlihat dari bagaimana seorang widyaiswara merancangnya pada awal masuk kelas atau pada setiap awal pembelajaran. Tujuan yang jelas akan menjadi acuan dalam setiap proses pembelajaran yang dilangsungkan , demikian pula sebaliknya.
Langkah keempat : Merancang pesan instrusioanal.
Seorang Widyaiswara tidak hanya mengandalkan kecakapan berkomunikasi didepan kelas , tetapi juga harus pandai mengemas pesan yang akan dikomunikasikan . Produk pesan pembelajaran yang baik harus dikemas dalam tiga ranah pembelajaran , yaitu kognitif , efektif dan psikomotorik. Kemudian pada masing – masing ranah harus disertai strategi atau metode serta evaluasi yang jelas untuk pencapaianya.
Langkah kelima : Mengelompokan peserta diklat.
Langkah ini tidaklah dimaksudkan membuat sebuah pembelajaran menjadi diskriminatif tetapi untuk mengakomodir kemajemukan peserta diklat didalam kelas. Heterogenitas peserta yang berada didalam kelas dapat dijadikan potensi yang saling menguatkan bagi sesama peserta diklat. Karena itu, mengelompokan peserta yang pintar saja justru akan mengurangi dinamika antar sesamanya, dan yang bodoh akan semakin terpuruk pada ketertinggalanya. Aspek penting lain dari mengelompokan peserta diklat ini adalah aspek ukuran dan rasio kelas yang dianggap baik dan layak untuk sebuah peristiwa pembelajaran.
Langkah keenam : Strategi melaksanakan instruksional.
Dalam melaksanakan instrusional harus jelas strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Seorang widyaiswara harus dapat memilih metode yang sesuai dalam peristiwa pembelajaran, yang tergantung pada kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.Karena itu tidak ada metode yang baku atau permanen untuk setiap pembelajaran. Efektifitasnya sangat ditentukan oleh sejauh mana widyaiswara dapat menyesuaikan diri dalam setiap momen pembelajaran.
Langkah ketujuh : Menggunakan media instruksional.
Alat bantu dalam sebuah peristiwa pembelajaran sangat penting bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Alat bantu ini dikenal dengan istilah media pembelajaran. Banyak media yang tersedia untuk menyampaikan pesan pembelajaran baik yang bersifat manual, nonelektronik maupun yang modern dan serba elekronik  untuk mendukung pembelajaran. Semuanya dapat digunakan widyaiswara untuk mendukung pembelajaran.
Langkah kedelapan : Menentukan muatan instrusional.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah seorang widiaiswara harus menetapkan pesan – pesan apa saja yang akan disampaikan dalam sebuah pembelajaran. Pesan – pesan yang akan dimuat disesuaikan dengan topic  pelajaran, yang juga diperkaya dengan berbagai bahan yang mendukung materi yang akan diajarkan. Semakin banyak bahan yang disiapkan , semakin percaya diri widyaiswara didepan kelas, karena dia tidak akan kehabisan bahan pelajaran yang akan disampaikan.
Langkah kesembilan : Melakukan analisis tugas
Langkah ini adalah salah satu yang dapat dilakukan widyaiswara untuk mengetahui kecakapan peserta diklat dalam belajar. Tidak semua peserta diklat didalam kelas dapat diketahui kemampuan kognitf, efektif dan psikomotoriknya, apalagi pada kelas yang besar. Melalui tugas ketiga ranah itu dapat diketahui. Selain wawasan dan pemahamnya, tugas juga dapat mengukur kesadaran dan kepatuhanya.
Langkah kesepuluh : Menilai hasil belajar.
Seorang Widyaiswara harus dapat menilai hasil belajar secara obyektif dan proporsional. Menilai hasil belajar yang paling sederhana adalah melalui test / ujian, baik lisan maupun tulisan. Test ini dapat berbentuk esai, obyektif tes , penugasan , dan sebagainya, tergantung mata diklat yang diampu. Secara umum , test dibedakan menjadi test sumatif , formatif dan komprehensif. Ketiganya dapat digunakan sesuai kebutuhan dalam sebuah pembelajaran.
своими рукамимодули joomla
 
Joomla Templates and Joomla Extensions by JoomlaVision.Com

Safari Pelatihan di Kab. Banyumas_3
Safari Pelatihan di Kota Pekalongan_5
Safari Pelatihan di Kab. Banyumas_4
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan 63_3
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan 63_4
Ceramah Umum Inspektur Jenderal KKP_2

Berita dan Informasi

12 Juni 2012, 08.38
Balai Diklat Perikanan Tegal telah melatih sebanyak 150 orang masyarakat perikanan...
05 Maret 2012, 00.00
Pada bulan Februari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal telah...
27 Oktober 2011, 12.26
Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara...
27 Oktober 2011, 11.48
Sebagai isu strategis yang berkembang akhir-akhir ini, pembangunan di wilayah...
23 September 2011, 00.18
Kabupaten Tasikmalaya terletak di bagian tenggara Propinsi Jawa Barat, dengan...