Pada hari Selasa tanggal 26 Pebruari 2013 Balai Diklat Perikanan Tegal melakukan pembukaan pelatihan budidaya ikan lele, pembuatan produk olahan hasil perikanan serta pembuatan kerajinan berbahan baku kulit kerang di auditorium Kampus Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) yang berlokasi di Kecamatan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Turut hadir pada acara pembukaan kegiatan pelatihan tersebut antara lain Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Bapak Ir. Balok Budiyanto, MM, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Drs. H. Ahmad Mujib Rokhmat, Pembantu Rektor II Institut PTIQ Bapak DR. Samsul Bahri Tanrere, MA.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 60 orang peserta dengan rincian 30 orang mahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) dan 30 Orang mahasiswa Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ). Penentuan mahasiswa Ilmu Al Qur’an sebagai sasaran peserta pelatihan bukanlah tanpa alasan, para mahasiswa Ilmu Al Qur’an yang notabene adalah para penghafal Al Qur’an ini berasal dari seluruh penjuru tanah air mulai dari Aceh sampai Papua, kebanyakan dari mereka tidak berorientasi untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi mereka dicetak untuk menjadi penda’i, pengasuh pondok pesantren dan guru mengaji. Kondisi tersebut sangat potensial untuk menyampaikan ilmu dan keterampilan tentang teknis perikanan disamping ilmu yang mereka pelajari di kampus tentunya.
Pada kesempatan pembukaan pelatihan Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Drs. H. Ahmad Mujib Rokhmat dalam sambutannya menyitir sebuah ayat Al Qur’an “Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 14). Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah telah menyediakan lautan beserta isinya untuk dikelola bagi kehidupan manusia, tentunya hal tersebut wajib untuk disyukuri dengan cara melakukan pengelolaan secara bijak dan tidak merusak keseimbangan ekosistemnya. Selanjutnya Staf Khusus juga berpesan kepada pada peserta untuk lebih banyak mengkaji hal-hal menyangkut perikanan yang ada di dalam Al Qur’an, karena sebenarnya Al Qur’an adalah sumber referensi yang lengkap bagi kehidupan manusia.
Berkenan membuka pelatihan secara resmi adalah Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Bapak Ir. Balok Budiyanto, MM. Dalam arahannya beliau menyampaikan tentang program-program yang sedang dijalankan oleh kementerian Kelautan dan perikanan diantaranya adalah industrialisasi perikanan dan blue economy dimana program tersebut menyatukan produksi bahan baku (ikan) di hulu dengan proses produksi termasuk industri pengolahannya serta jangkauan pasar di hilir dengan mengacu pada cara kerja ekosistem yaitu limbah dari suatu proses menjadi bahan baku atau sumber energi bagi yang lain sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumberdaya alam serta tanpa emisi dan limbah. Selanjutnya Kapuslat juga menyampaikan bahwa pihak KKP menaruh harapan yang sangat besar kepada para peserta untuk nantinya dapat menerapkan hasil pelatihan dan tumbuh menjadi enterpreneur muda bidang perikanan, sehingga diharapkan kelak setelah lulus kuliah mereka tidak menjadi pencari kerja tetapi justru dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil karena secara teknis keterampilan perikanan sangat mudah untuk dipelajari dan peluang pasarnya pun masih sangat terbuka. Untuk itu Kapuslat juga berpesan agar peserta secara sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini dan kepada pelatih dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) tidak hanya mentransfer ilmunya tetapi juga memberikan motifasi kepada peserta melalui succes story nya.
Dalam pelaksanaan pelatihan peserta dibagi menjadi 3 kelompok yakni : kelompok budidaya ikan lele (materi : persiapan lahan, pemijahan, penanganan benih, pengelolaan kualitas air, manajemen pemberian pakan, penanganan hama penyakit serta pemanenan), Kelompok Pengolahan hasil perikanan (materi : pemilihan bahan baku, pembuatan ekado, keong emas, kaki naga, lumpia, otak-otak, siomay, bakso, nugget, rolade serta pengemasan dan pemasaran), dan kelompok pembuatan kerajinan kulit kerang (materi : pengenalan bahan, aplikasi ke bahan, pemasangan aksesoris dan finishing).
Pelatihan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 26 Pebruari sampai dengan 1 Maret 2013. Sebagai rencana tindak lanjut untuk pelatihan budidaya akan dibuat beberapa unit kolam terpal lengkap dengan benih dan pakan ikan lele di lingkungan asrama mahasiswa PTIQ dan akan dilakukan pembinaan oleh P2MKP Taman Erpak, untuk kerajinan kulit kerang akan dilanjutkan dengan memberikan bahan baku untuk dilakukan proses produksi dan hasilnya akan di ambil oleh P2MKP Citra Handicraft untuk dipasarkan.
< Prev | Next > |
---|