VISI
Terciptanya sumberdaya manusia perikanan profesional, bertanggungjawab terhadap lingkungan dan kelestarian sumber-daya perikanan dan kelautan 
 
MISI

- Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia BPPP Tegal

- Meningkatkan daya guna sarana dan prasarana pelatihan dan penyuluhan

- Menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga pendidikan perikanan serta mewujudkan BPPP Tegal sebagai mitra masyarakat perikanan

 
TUGAS POKOK

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, program, anggaran, penyelenggaraan, evaluasi, dan pelaporan pelatihan dan penyuluhan di bidang pelatihan
dan penyuluhan

 
MOTTO

Tanggap

Cepat

Mudah

Kompeten 

LAUT KITA MULAI RUSAK

Aktivitas manusia akan sangat mempengaruhi kualitas sumberdaya alam, khususnya sumberdaya alam dari laut. Banyaknya aktifitas manusia baik di darat maupun langsung di laut berakibat pada penurunan kondisi sumberdaya. Membuang sampah langsung ke laut dan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan adalah beberapa contoh aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan laut.

Kerusakan lingkungan laut akan terlihat dengan adanya tanda-tanda perubahan pada kondisi ekosistemnya. Salah satu contoh perubahan tersebut adalah pada ekosistem terumbu karang yang  mengalami pemutihan (bleaching) dan rusak (patah). Secara global, menurut Badan Nasional Administrasi Kelautan dan Angkasa Amerika (U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration) pemutihan karang (bleaching) dapat diakibatkan oleh pengasaman laut yang diakibatkan oleh efek gas rumah kaca terutama karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, kendraan bermotor dan sumber lainnya. Selain itu, isu pemanasan global yang muncul dalam beberapa decade ini juga turut berperan terhadap pemutihan karang ini.

Untuk mengurangi penurunan kondisi ekosistem laut, kita dapat melakukan upaya pelestarian terhadap ekosistem di laut. Pelestarian dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara dan menjaga sesuatu yang berkaitan erat dengan lingkungan, dalam hal ini adalah lingkungan laut. Beberapa upaya pelestarian yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut :

1. Tidak membuang sampah sebarangan

Saat kita membuang sampah langsung ke laut, maka sampah itu akan temnggelam atau terbawa gelombang dan tentu akan langsung mencemari laut. Namun, bagaimana jika anda membuang sampah sembarangan di daratan?, apakah itu juga akan dapat mencemari lautan?, jawabannya adalah Bisa. Sampah berserakan yang ada di daratan pada saat hujan tiba, akan terbawa air ke saluran air dan akan sampai ke sungai, dan pada akhirnya akan sampai ke laut dimana sungai itu bermuara. Sampah-sampah plastic yang  bertebaran di lautan akan dilihat hewan laut lain sebagai ubur-ubur dan memakannya.

2. Tidak menangkap ikan dengan alat atau bahan yang merusak

Bahan peledak tentu sangat berbahaya bagi lingkungan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan peledak sangat besar. Terumbu karang, lamun, dan biota lainnya dapat mati seketika karena peledak ini. Selain peledak, bahan beracun seperti potassium sianida juga sangat berbahaya bagi biota laut. Ikan yang ditangkap dengan potassium sianida mengandung racun yang akan berbahaya jika dikonsumsi manusia. Selain itu, potasiium sianida yang dikeluarkan untuk meracuni ikan akan berbahaya dan membunuh biota lain yang ada di sekitarnya.

3. Reboisasi pantai

Pantai yang gundul menjadi penyebab abrasi pantai yang saat ini banyak terjadi di daerah pesisir khususnya pantai utara Jawa. Tanaman mangrove yang dulu tumbuh lebat di sepanjang pantai ditebang untuk kebutuhan lahan yang dipergunakan sebagai lahan budidaya air payau dan juga digunakan sebagai kayu bakar dan kayu bahan bangunan untuk membuat rumah. Kita pada umumnya belum memahami secara dalam fungsi dan manfaat mangrove bagi manusia. Mangrove dapat dijadikan sebagai pelindung pantai dari gelombang karena akar dan batangnya yang bersifat elastis dan kuat. Kolom air yang berada di sela-sela akar mangrove berperan sebagai tempat berkembangbiak, mencari makan dan tempat perlindungan ikan. Bahkan saat ini, mangrove banyak dimanfaatkan untuk bahan makanan, minuman, dan pewarna alami untuk batik.

4. Mendukung dan berperan serta dalam upaya perlindungan

Telah banyak upaya perlindungan yang dibuat oleh pemerintah, organisasi non pemerintah maupun kelompok-kelompok masyarakat. Sebagian besar berupa pembentukan wilayah laut yang dilindungi (Marine Protected Area/MPA). Wilayah laut di daerah tertentu dikelola dengan membaginya menjadi beberapa zona perlindungan. Hal ini bukan berarti membatasi masyarakat dalam memanfaatkan potensinya, namun masyarakat diatur dan diajak untuk turut berperan serta dalam mengelola laut.

 

OLEH :

DENIS DENCIKTRA, S.S.T.Pi (Instruktur Pertama - BPPP Tegal)

Referensi :

ShareAmerica. (2015). 7 Cara Melestarikan Laut Kita. Dikutip pada Februari 5, 2016. https://share.america.gov/id/7-cara-melestarikan-laut-kita.

Add comment


Security code
Refresh

 STRUKTURAL BPPP TEGAL


Video

       
Aksi 8 Juni WOD HENKITA Pendaftaran BST
Online
Pelatihan Budidaya MOU Kerjasama
POLTEKNUSTAR