Ranah Pemberdayaan

  • Diterbitkan: Rabu, 02 Juli 2014 23:50
  • Dilihat: 1124
  • 23 Sep

Oleh : Munasor, Widyaiswara Utama BPPP Tegal-Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pada kesempatan edisi ini penulis masih diberi  ruang untuk berbagi informasi atau pengetahuan yang mudah-mudahan mempunyai manfaat bagi para pembaca di manapun berada. Penulis memberi judul RANAH PEMBERDAYAAN bagi informasi yang akan disampaikan berikut ini. Pembaca tidak perlu membuka kamus atau buku pintar yang menyimpan pengertian dari istilah di atas, khususnya tentang ranah. Ranah menurut penulis  adalah:  aspek, kawasan, sisi, domain, substansi, atau tahapan.

 

Selengkapnya...

Loyalitas dan Komitmen

  • Diterbitkan: Rabu, 02 Juli 2014 23:48
  • Dilihat: 647
  • 23 Sep

Oleh: Munasor, Widyaiswara Utama BPPP Tegal-Kementerian Kelautan dan Perikanan

Di dalam organisasi tradisional, manajemenlah yang menentukan pekerjaan, tugas, dan juga menetapkan bagaimana hal tersebut harus dilaksanakan. Di antara manajemen dan karyawan terdapat kontrak tertulis atau tidak tertulis yang mengatakan: ”Kamu lakukan seperti yang kami perintahkan dan imbalan bagimu adalah upah yang pantas”. Selama kedua belah pihak mematuhi kewajiban masing-masing sesuai denghan kontrak, maka pekerja akan selalu menurut. Slogan usang serikat buruh yang berbunyi ’bekerja cukup untuk mendapatkan gaji yang cukup’ mengklarifikasi hal ini secara sempurna, sekaligus menunjukkan bahwa insentif berupa gaji yang cukup telah memadai untuk mendapatkan loyalitas pekerja. Sampai pada Dasa Warsa yang lalu, suatu kontrak kerja mengandung satu klausul, yaitu: selama Anda masih tetap memenuhi harapan kami, kami akan tetap memberi imbalan berupa upah yang memadai. Ketika terjadi perampingan organisasi dan pemberhentian pekerja mulai sering dilakukan, maka klausul seperti itu hancur dengan sendirinya dan loyalitas pekerja mulai terkikis. Itu bukan berarti hanya ketidakpastian pekerjaan yang mengikis loyalitas, melainkan yang lebih penting adalah perubahan paradigma organisasi mengenai harapannya kepada karyawan.

 

Selengkapnya...

Mengapa bencana Terus Menderita

  • Diterbitkan: Rabu, 02 Juli 2014 23:47
  • Dilihat: 402
  • 23 Sep

Oleh : Munasor, Widyaiswara Utama BPPP Tegal, Kementerian Kelautan dan Perikanan.   

Sehubungan dengan banyaknya musibah yang hadir di tanah Nusantara yang kita cintai pada kurun akhir-akhir ini dan untuk mengingatkan diri kita akan kejadian dimaksud, dibawah ini diturunkan suatu tulisan yang disarikan dari tulisan Diyah Kusumawardhani pada Majalah Sabili No. 3 TH. XIV hal 27 s.d. 29 dengan judul seperti di atas, yaitu sebagai berikut.

 Bencana yang sering terjadi di wilayah negara Republik Indonesia, tidaklah muncul dengan sekonyong-konyong. Apakah bencana dimaksud bernuansa peringatan dari Allah, atau telah berubah menjadi azab Allah?

 

Selengkapnya...

Ketahanan Nutrisi

  • Diterbitkan: Rabu, 02 Juli 2014 23:44
  • Dilihat: 334
  • 23 Sep

Setelah memperoleh jaminan hidup, manusia mengharapkan mendapatkan jaminan kebahagian. Manusia memang membutuuhkan makanan untuk metabolisme, sehingga memperoleh energi untuk tetap hidup. Namun dalam menjalani kehidupan tentu buth kesehatan fisik maupun non-fisik. Oleh karenanya, di tubuh kita tidak hanya memerlukann karbohidrat, dari padi atau jenis biji-bijian lainnya. Setiap individu tentu memerlukan vitamin dan unsur gizi lainnya.

Atas dasar itulah, maka kiranya memang diperlukan ketahanan pangan, atau Food Security. Oleh karenanya, sekarang pemerintah di dunia sepakat untuk memerangi kelapran, hingga tercapai separuh terselesaikan dalam tahun 2015. Dan lebih dari itu, tentu diperlukan pula ketahanan nutrisi atau Nutrition Security. Dengan demikian maka kebutuhan psikologi dasar yang disampaikan oleh Abraham Maslow dalam tangga Psycological Needs nya, menyebut pangan, dapat diartikan kini kuantitati. Dalam jumlah maupun mutu pangan yang dikonsumsi.

 

Selengkapnya...

Statistik Pengunjung

Kami memiliki 27 tamu dan tidak ada anggota online