Maksiat Mengundang Murka Allah
Oleh : Munasor, Widyaiswara Utama BPPP Tegal-Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Terkait dengan seringnya bumi Nusantara ini menerima musibah, berikut ini diturunkan tulisan yang disarikan dari tulisan Habibi Mahabbah pada Majalah Sabili No. 3 TH XIV halaman 30 serta penambahan dari penulis sendiri, yaitu seperti di bawah ini.
Murka Allah di bumi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Munculnya berbagai musibah seperti: banjir, gempa, tsunami, keluarnya lumpur dan hawa panas dari perut bumi dan lainnya adalah disebabkan ulah tangan manusia. Ada faktor ma’nawiyah, sehingga azab Allah turun secara beruntun di Indonesia. Kejadian ini seperti digambarkan Rasulullah dalam beberapa hadisnya. Dalam suatu hadist dinyatakan, apabila perzinahan, pencurian, korupsi dan riba menyebar di mana-mana, maka Allah akan mengirimkan azabNya. Bisa jadi bencana yang terus mendera Indonesia merupakan azab Allah, namun bisa juga ini adalah ujian.
Suatu musibah dapat dimaknai sebagai ujian, azab atau peringatan. Apakah musibah beruntun yang menimpa Indonesia merupakan azab, ujian atau peringatan? Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Tetapi yang jelas, kita telah melanggar dan mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah hingga mengundang datangnya musibah. Oleh karena itu, seharusnya kita segera introspeksi diri terhadap berbagai kesalahan yang pernah dilakukan di waktu yang telah lewat.
Musibah yang menerpa bangsa ini dapat dianggap sebagai bayaran yang diterima atas kesalahan kita. Masyarakat asyik dengan perbuatan zinah, perjudian, dan perbuatan yang menerjang aturan Allah. Sebagai ujung dari perbuatan-perbuatan tersebut, terjadilah kerusakan fisik dan ma’nawiyah.
Allah sudah mengisyaratkan lewat FirmanNya dalam al-Qur’an dan Sunnah RasulNya. Hadist Rasulullah menyatakan, “Jika zina dan riba berkecamuk, maka Allah akan menurunkan azab.” Boleh jadi, meningkatnya penentangan terhadap syariat Allah, terbit dan beredarnya majalah porno Playboy dan lain-lain, keikutsertaan putri Indonesia di ajang Miss Universe, semakin mengakar dan menguatnya KKN, dan banyak dosa lainnya merupakan pemicu lebih cepatnya azab Allah kepada bangsa Indonesia.
Selanjutnya, agar musibah tidak terulang lagi, seharusnya kita memperbaiki diri dengan memperbanyak amal shalih, jangan lagi merusak dan mengekploitasi kekayaan alam secara berlebihan. Kecuali itu,. kita segera menjauhkan berbagai macam perbuatan dosa, seperti pelacuran, perjudian, minuman keras dari negeri tercinta ini. Semoga dengan menyingkirkan seluruh perbuatan yang bisa mengundang murka Sang Pencipta, Allah berkenan menarik kembali azab yang akan ditimpakan kepada kita. Aamiin!
Selanjutnya di bawah ini dikutipkan terjemahan Firman Allah SWT dalam al-Qur’an, surat al-Ahqaaf ayat 21 s.d. ayat 28 untuk bahan renungan bagi kita semua, yaitu:
“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Aad yaitu ketika dia member peringatan kepada kaumnya di al-Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): “Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar”(21). Mereka menjawab: “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”(22). Ia (Hud) berkata: “Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allaah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang aku diutus dengan membawanya tetapi aku lihat kamu adalah kaum yang bodoh”(23). Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan)! Bahkan itulah azab yang kamu minta supaya dating dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih (24), yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecyuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa (25). Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya (26). Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat) (27). Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan (28).