AKSI SUSI TENGGELAMKAN KAPAL IKAN ASING, BERIKAN EFEK JERA

BPPP TEGAL (12/2) - Susi Pujiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, tampil di salah satu TV swasta nasional dalam 'AKSI SUSI' di acara Mata Najwa, Rabu malam (11/2). Seperti telah diberitakan, Susi mengambil tidakan tegas dengan cara  menenggelamkan kapal asing yang memasuki wilayah territorial untuk mencuri ikan.

Selama kurang lebih 100 hari aksi susi  bertindak tegas tersebut menjadikan laut pada titik pencurian ikan yang tadinya ramai bagaikan  kota terapung  di tengah laut saat ini menjadi sepi, setidaknya ada 90 persennya  telah jera dan sisanya hanya tinggal 134 kapal yang berani memasuki wilayah territorial kita.

Riza Damanik (Ketua Umum Persatuan Nelayan Indonesia ) menyampaikan tindakan ibu Susi harus konsisten  agar pencuri ikan asing tidak datang lagi,  yang penting tindakan  tersebut memang benar untuk mensejahterakan nelayan kita.

Nelayan kecil sudah merasakan nikmatnya menangkap ikan di wilayahnya sendiri setelah adanya aksi ibu Susi yang biasanya menangkap ikan di perairan Papua memerlukan waktu satu minggu, kini dengan satu hari sudah menghasilkan tangkapan yang sama dengan satu minggu saat sebelum aksi penenggelaman kapal dilakukan ibu Susi. Artinya sumberdaya ikan sudah mulai menunjukkan  tanda- tanda baik dan aksi tersebut juga menghasilkan kesejahteraan terutama nelayan kecil.

Kesejahteraan nelayan indikatornya adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada bulan  Desember 2014 NTN bernilai  102,97 dimana angka tersebut  paling buruk sepanjang 2014 , pada Januari 2015, mulai terjadi perbaikan NTN yakni meningkat 2,44 dari bulan sebelumnya menjadi 105,48 artinya ada perbaikan kesejahteraan setelah diberlakukannya moratorium ijin kapal penangkap ikan.

Pelarangan alat tangkap ikan Trawl sebenarnya sudah terjadi pada Tahun 1980,  tetapi baru sekarang dilakukan penindakan tegas dengan terbitnya Peraturan Men KP no 2 2015 tentan Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan  Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Indonesia.

Banyak nelayan yang protes tetapi kebijakan ini dilakukan dalam rangka mengurangi over fishing yang dapat dipastikan apabila kebijakan dilakukan dengan konsisten sumber daya ikan akan pulih nelayan akan mendapatkan manfaatnya.   Kapal asing pencuri ikan banyak yang menggunakan alat tangkap Trawls , bayangkan nelayan kita yang hanya menggunakan sampan harus dihadapkan dengan kapal ikan 80 GT  tentu tidaklah adil sehingga pencurian ikan dan penggunaan alat tangkap Trawls harus ditertibkan.  Bahkan kapal patroli kita dikejar-kejar oleh kapal asing pencuri ikan di wilayah territorial kita. ABK kapal asing rata-rata  adalah bekas residivis sehingga sangat kuat fisiknya, punya kesaktian  dan bahkan mereka tidak takut melawan aparat kita ujar ibu Susi.

Kendala kapal patroli PSDKP  adalah BBM kurang dan jam operasional terbatas , tetapi dengan sinergitas  seluruh sektor saya yakin bisa diatasi.  Kapal pengawas kita sudah bekerja luar biasa misalnya kapten Kapal  Hiu sering menemui kapal pencuri membawa senjata ujar  Kapten  kapal Hiu  matipun tak masalah asal disupport oleh bu Susi Kapal patroli kita dikejar pencuri di wilayah territorial sendiri. Kesulitan dalam menindak pencuri ikan adalah nahkoda orang Indonesia sedangkan ABK nya hampir semua orang asing sehingga yang ditangkap bukan pemiliknya hal ini namanya  kejahatan korporasi. Kerja mafia tersebut dilakukan oleh agen-agen besar yang dulunya sering mengancam dengan kekerasan akan tetapi dengan saya kata Susi Sekarang sudah tidak berani.  Modusnya 70 persen NPWP bodong 40 persen duplikasi surat ijin kapal.

Issu illegal Fishing ini sudah mendunia sehingga banyak Negara yang mendukung kebijakan Indonesia, saat ini  PSDKP sudah meningkatkan pengawasan menjadi 260 hari patroli hingga diujung point pencurian ikan di perbatasan. Pada akhir tahun 2015 memiliki kapal besar dengan panjang 60 m ditempatkan di ujung wilayah Indonesia.  Susi menyampaikan pula bahwa kita telah bekerja sama dengan Google Foundation  untuk penguatan satelit kita. Gebrakan ibu Susi ini merupakan hal yang sangat positif yang sangat dirindukan nelayan-nelayan Indonesia di laut kita bisa Berjaya dengan perikanan yang berkelanjutan semoga didarat kita bisa menjadi bangsa yang Berjaya.

 

Comments  

0 #1 Moch Heri Edy 2015-02-12 14:27
kata di darat kita menjadi bangsa yang berjaya maksudnya ibu Susi juga ingin menyentuh budidaya
Quote

Add comment

Security code
Refresh

Komentar Anda

Gallery Foto

BERSAMA PERTAMINA, BPPP TEGAL LATIH NELAYAN INDRAMAYU BPPP TEGAL LATIH MASYARAKAT PERIKANAN DI KOTA SEMARANG BPPP TEGAL LATIH WANITA NELAYAN TANJUNG PASIR BANTEN DKP YOGYAKARTA KIRIMKAN 60 NELAYAN KE BPPP TEGAL DOSEN WAGENINGEN UNIVERSITY BELANDA KUNJUNGI BPPP TEGAL HENKITA DAN AUTOMATIC FEEDER DI MARINE & FISHERIES EXPO AND CONFERENCE Perjanjian kerjasama dengan Politeknik Negeri Nusa Utara Uji kompetensi ABK di BPPPTegal enteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pujiastuti saat mengunjungi Stand Pameran Garam BPPP Tegal di Gedung Mina Bahari 3

Statistik Pengunjung

Kami memiliki 6 tamu dan tidak ada anggota online

Hubungi Kami

+62.283-356393

[email protected]

  bp3_tegal

Jalan Martoloyo
PO. Box 22
        Tegal - Jawa Tengah