DUA PEMBUDIDAYA UDANG PEMALANG PUAS DENGAN HENKITA
Pemalang (25/3) - HENKITA (Hemat Energi Kincir Tambak) alat panel listrik yang dibuat oleh Tim Balai Diklat Perikanan Tegal (BPPP Tegal) (baca : "HENKITA" SOLUSI MENGKONVERSI KINCIR TAMBAK UDANG MOTOR LISTRIK 3 PHASE MENJADI 1 PHASE) telah dirasakan manfaatnya oleh dua orang pembudidaya udang vannamei asal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Muntohir,S.Pi, M.M. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pemalang, merasa puas dengan alat panel Hemat Energi Kincir Tambak (HENKITA). Alat HENKITA dipasang di Tambak Percontohan Udang Vannamei milik DKP Kabupaten Pemalang pada bulan November 2014 yang lalu. Tiga tambak seluas 1.500 meter2 dipasang satu panel HENKITA dengan beban 12 buah kincir tambak.
"Dengan adanya alat HENKITA ini, sangat membantu proses produksi kami." katanya. Sebelumnya kami memakai diesel, tetapi biaya produksinya cukup tinggi, ujarnya. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya alat HENKITA ini. Ia menyebutkan, keuntungan memakai HENKITA disamping lebih praktis, dan lebih hemat, alat HENKITA ini membuat penyebaran oksigen melalui kincir bisa lebih merata. Dengan oksigen yang merata, tingkat keseragaman ukuran udang pun sama, lanjutnya. Hal ini membuat produksi lebih tinggi, tandasnya.
"Setelah memakai HENKITA, kami bisa menghemat biaya produksi hingga 30%." akunya. Ia berencana akan menganjurkan kepada pembudidaya udang di Kabupaten Pemalang untuk memakai alat HENKITA melalui Penyuluh-penyuluh Perikanan Kabupaten Pemalang.
Dilain tempat, Wisoyo, pembudidaya udang asal Kabupaten Pemalang memiliki empat tambak udang yang sudah dikelolanya selama satu tahun. Satu tambaknya berukuran 9 x 20 meter2, dengan kincir air seluruhnya empat buah. Sebelum dipasang HENKITA, konsumsi listrik tambaknya bersumber dari sebuah diesel berbahan bakar solar. Ia mengatakan "Sebelumnya saya pasang diesel di tambak udang milik saya." Dalam satu bulan, biaya beli solar untuk diesel itu sudah lebih dari empat juta, ungkapnya. Setelah saya pasangi HENKITA, dalam tiga hari biaya listriknya cuma dua ratus ribu rupiah, jelasnya. "Kalau pakai diesel, dalam tiga hari bisa lebih dari empat ratus ribu rupiah untuk beli solar." ungkapnya. Alat ini bisa menghemat biaya produksi hingga 30%, ujarnya.
Comments