MENTERI PUAN DAN MENTERI NASIR KAGUMI TEKNOLOGI GARAM BPPP TEGAL
Bandung (7/5) - Balai Diklat Perikanan Tegal (BPPP Tegal) ikuti Gelar Produk Hasil STP (Science and Technology Park) di Convention Hall Universitas Telekomunikasi Bandung, Kamis (7/5). Acara digelar bersamaan dengan Peluncuran Program Nasional Pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Menristekdikti, Mohammad Nasir.
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Gelar Produk menggandeng sejumlah UPT-nya ikut dalam acara ini. Stand Teknologi BPPP Tegal dikawal Kepala BPPP Tegal, Ir. Moh. heri Edy, Widyaswara, Drajat dan Agus Widiyanto.
Saat kesempatan kunjungi stand Teknologi BPPP Tegal, Puan Maharani dan Mohammad Nasir disambut Kepala BPPP Tegal dan Widyaiswara BPPP Tegal. Drajat menjelaskan tentang Teknologi Garam BPPP Tegal "Jika memakai sistem tradisional, petani hanya bisa memanen 60 - 80 ton per hektar per musim," jelas Drajat. Tetapi jika memakai Teknologi Ulir Filter (TUF) hasilnya bisa mencapai 100 ton per hektar per musim garam kualitas industri, lanjutnya.
Selain TUF, Drajat juga mengenalkan teknologi lain kepada Puan. "Kami juga punya teknologi lain yaitu Teknologi Garam Backyard." ungkap Drajat. Dengan Teknologi ini, dalam waktu 10 hari masyarakat pesisir bisa menghasilkan garam berkualitas satu kwintal, jelasnya. Menurut Drajat , teknologi ini sudah dikenalkan ke petani garam dan masyarakat pesisir di pantai selatan dan pantai utara. Dengan garam yang berkualitas seperti ini, harga garam jauh lebih baik. Kedepan, Drajat mengatakan, akan mengembangkan teknologi garam ini disandingkan dengan produk-produk hasil perikanan yang lain.
Penjelasan Drajat membuat Puan dan Nasir kagumi teknologi garam BPPP Tegal. Puan berharap, teknologi ini agar dilanjutkan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Nasir juga menambahkan, agar teknologi ini juga dikembangkan di daerah-daerah sentra garam di Indonesia.